Nilai Penting Wilayah Hutan Sungai Pariq

Kawasan hutan Sungai Pariq di wilayah bagian Barat PT. Ratah Timber merupakan kawasan lindung. Ada dua penetapan kawasan lindung di wilayah tersebut yaitu Kawasan Konservasi In-Situ dan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN). Penetapan tersebut berdasarkan pada kondisi hutan pada wilayah tersebut yang tergolong masih primer (virgin) dibandingkan seluruh areal yang ada di kawasan hutan Di samping itu, wilayah hutan Sungai Pariq memiliki fungsi yang strategis bagi konservasi biodiversitas karena wilayah hutan ini berdekatan dengan Hutan Lindung Buring Ayok.

Dengan demikian, wilayah hutan Sungai Pariq dapat berperan sebagai sumber habitat utama bagi spesies-spesies yang langka, jarang, terancam, dan endemik (Rare Threatened Endemic/RTE) ataupun koridor ekologi bagi spesies yang memiliki habitat utama di Hutan Lindung Buring Ayok. Nilai strategis ini yang sangat berperan agar tidak terjadinya konflik horizontal terhadap masyarakat sekitar hutan sebagaimana yang sering terjadi di daerah Sumatera dan Jawa.

Setidaknya ada tiga (3) tipe ekosistem yang berada di wilayah hutan Sungai Pariq, yaitu ekosistem karst (karst forest ecosystem), ekosistem perenget (heat forest ecosystem), dan hutan Dipterocarp perbukitan-campuran di batuan sedimen (mix or hill Dipterocarp forest on sedimentary rock). Keanekaragaman ekosistem tersebut juga turut berpengaruh terhadap keanekaragaman pada tingkat spesies satwaliar yang cenderung sangat tinggi dibandingkan seluruh wilayah hutan di PT. Ratah Timber.

Salah satu spesies yang sangat penting bagi konservasi spesies satwaliar adalah keberadaan badak Kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis harrissoni) di wilayah hutan Sungai Pariq. Beberapa spesies satwaliar RTE lain yang masih ditemukan menunjukan bahwa dengan adanya kegiatan perusahaan tetap dapat mempertahankan keberadaan satwaliar tersebut.

 

Bahkan keanekaragaman ikan di wilayah perairan Sungai Pariq juga paling tertinggi dibandingkan wilayah perairan lainnya yang berada di DAS Mahakam wilayah PT. Ratah Timber. Setidaknya ditemukan 37 jenis ikan yang berada di perairan Sungai Pariq. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh keberadaan buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii) yang masih melimpah di wilayah perairan Sungai Pariq, dimana salah satu kriteria habitat dari jenis buaya tersebut memerlukan kelimpahan ikan yang tinggi.

Selain itu, pada wilayah hutan Sungai Pariq ditemukan banyak sumber air terjun. Setidaknya telah tercatat 3 titik air terjun yang berhasil ditemukan oleh PT. Ratah Timber. Dengan segala potensi yang dimiliki oleh wilayah hutan Sungai Pariq, maka wilayah tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang konservasi biodiversitas, ekowisata, pendidikan dan penelitian baik berbasis konservasi maupun pemanfaatan hidrologi (air terjun), dan bidang lainnya yang masih mungkin teridentifikasi ke depannya. Oleh karena itu, wilayah hutan Sungai Pariq yang merupakan kawasan lindung perusahaan ini sangat penting keberadaannya sehingga sangat perlu dijaga, baik kondisi keutuhannya dan kondisi fungsionalnya.